Tegas Memutuskan Kelayakan Tempat

October 21, 2010

Sering saya mendengar dari salah satu teman saya yang bergerak di bidang chain resto bahwa mereka menerima tawaran sewa murah di sebuah tempat yang dijanjikan akan menjadi lokasi yang ramai. Segala jurus marketing mereke jalankan untuk mendapatkan tenant tanpa berfikir apakah tenant itu akan hidup atau tidak dikemudian hari.

Maksud hati ingin menolak dengan halus dengan berbagai alasan, ndilala si marketing menawarkan sewa yang lebih menarik lagi tentunya dengan janji yang sungguh bombastis. Nanti konsepnya diganti dari trade mall menjadi shopping mal dengan anchor tenant si XXX. Memang dulu pengelolaannya lain pak, bu, tapi bisa dipastikan nanti akan jauh lebih baik.

Sering kali kita ada perasaam todak enak menolak, karena sudah diberikan harga sewa begitu murahnya. Eit, tunggu dulu. Apakah benar pasar yang anda sasar ada disana? Apakah benar traffic sudah sesuai dengan keinginan anda? Jikalau belum dan anda masih mempertimbangkan untuk ambil tempat itu, maka apakah anda cukup modal untuk backup keuangan selama operasional, menunggu traffic sesuai dengan yang dijanjikan pengelola? Apakah tidak ada alternatif lain yang memiliki resiko jauh lebih kecil?

Tegaslah dalam menentukkan kelayakan tempat usaha anda. Karena jika lokasi yang dijadikan sasaran tempat usaha mempunyai banyak syarat

  1. menunggu perubahan konsep
  2. menunggu traffic membaik
  3. harus lebih gencar berpromosi, padahal disuruh promosi secara reguler saja belum tentu anda mau karena dana terbatas

Jadi, sewa lebih mahal jika pasar sasaran anda ada disana, kenapa tidak jika menurut perhitungan investasi itu menguntungkan.

Demikian, semoga berguna


SiGaresto Tutup, Rejeki Saya Bukan di Jababeka

July 7, 2010

Dear SiGaresto Mania, setelah bertahan hampir satu tahun, akhirnya kami menyerah dan memutuskan untuk menutup warung makan SiGaresto di Jl. Jababeka XIV Blok J Kawasan Industri Jababeka-Cikarang. Waktu yang relatif singkat memang, namun sepertinya gaji bulanan kami tidak bisa kami alokasikan lagi untuk menutup biaya operasional restoran yang memerlukan suntikan dana segar setiap bulannya.

Terlepas dari itu semua, memang Allah belum menjadikan warung SiGaresto Jababeka menjadi perantara rejeki bagi kami, walaupun memang ada beberapa hal yang patut dijadikan bahan evaluasi bagi kami dalam mendirikan dan mengoperasikan sebuah restoran. Catatan itu anatara lain :

  1. Proses menyamakan visi dan misi diantara tiga orang pendiri yang sungguh sulit, sehingga seolah-olah masing-masing pendiri mempunyai misi sendiri yang bertentangan dengan misi pendiri lainnya.
  2. Tidak adanya kejelasan perkiraan nilai investasi, sehingga nilai investasi awal menjadi begitu membengkak luar biasa.
  3. Ditambah lagi tidak jelasnya siapa yang menjadi penyandang dana, berapa porsi dana yang disiapkan masing-masing pendiri, kemudian siapa yang bertanggung jawab atas operasional sehari-hari restoran tersebut.
  4. Penentuan konsep yang tidak jelas, bahkan saat bangunan telah siap dan peralatan sudah lengkap, menu yang akan disajikan masih diperdebatkan sampai malam sebelum keesokan harinya warung dibuka, semua karena visi yang tidak sama seperti dijelaskan di point 1.
  5. Kurang siapnya SDM yang akan mengelola warung karena proses training baru dilakukan menjelang tengah malam sebelum warung dibuka keesokan harinya.
  6. Rasa masakan berubah-ubah karena cara kerja tidak berdasarkan SOP. Akibatnya banyak tamu complain.
  7. Tidak fokus. Kami bertiga hanya sempat nongkrong di warung yang baru kami buka pada saat pembukaan saja. Setelah itu, seminggu sekali kami baru bertemu lagi melakukan koordinasi dan membicarakan program yang akan dijalankan. Namun kembali, hari Senin sampai dengan Sabtu siang kami tinggalkan karyawan mengelola sendiri. Alhasil, warung jadi kehilangan roh. Kegagalan, itulah yang harus saya tebus akibat tidak fokus terhadap bisnis, padahal tidak sedikit (menurut ukuran saya) uang yang dialokasikan untuk mendirikan warung tersebut.

Namun demikian, ada pula beberapa hal penting yang kami jalankan dan bisa dikatakan berhasil, antara lain :

  1. Untuk daerah Jababeka yang nota bene pasar sasaran kami adalah pekerja pabrik, program loyalty berupa “Makan 10 gratis 1” sangat powerfull untuk memancing repeat order dari customer.
  2. Marketing a’a MLM melalui rekomendasi juga sangat berpengaruh besar untuk memperkenalkan produk-produk kami. Kami ajak beberapa teman untuk menyebarkan voucher discount kepada calon customer yang nota bene teman-teman mereka juga. Voucher diberi nomor seri, sehingga kami bisa tahu voucher yang ditukar itu disebarkan oleh siapa. Dan untuk setiap 10 voucher yang kembali ditukarkan ke warung kami dari penyebar yang sama, maka si penyebar voucher mendapatkan makan paket ayam GRATIS.

Pelajaran berharga dari kegagalan ini, namun yang pasti kami tidak menyerah dengan kegagalan ini. InsyaAllah, jika Allah meridhoi, kami akan menjalankan bisnis kuliner dengan persiapan dan konsep yang lebih matang.

Sementara itu, blon ini akan kami jadikan sebagai blog kuliner yang berisi segala sesuatu tentang dunia kuliner termasuk salah satunya konsep bisnis kuliner.


Temu Kangen (Maaf Baru Posting Lagi)

June 10, 2009

Bapak, Ibu, Mas, Mba, Teteh, Neng, maaf jika sekitar dua bulan ini management SiGaresto tidak menampilkan lagi artikel-artikel atau tulisan mengenai SiGaresto, kewirausahaan, management resto, promosi dll. Bukan bermaksud melupakan para pelanggan dan pembaca sekalian, tapi karena semata untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kualitas produk, kualitas kebersihan, kualitas pelayanan, kualitas segala bentuk yang diharapkan konsumen.
Maka, jangan heran jika para pelanggan kini menyaksikan kru SiGaresto melayani anda dengan lebih tulus, kata Andra and the Backbone, harus “Main Hati”. Semua ini karena untuk kepuasan Anda semua.
Lalu bagaimana dengan produk? Anda bisa lihat sendiri, sekarang telah hadir Ayam Goreng Kuning dan Ayam Kremes. Menu ini adalah alternatif bagi konsumen yang kurang menyenangi rasa pedas mada menu yang disediakan. Terus, kenapa dihadirkan Ayam Kremes? Ayam Kremes adalah menu yang disenangi oleh hampir semua golongan usia. Tidak hanya remaja, dewasa, orang tua, pria, wanita, bahkan anak-anak sangat menyenangi menu makanan ini sebagai pengganti ayam krispi yang dipandang orang sebagai makanan kurang sehat.
Akhirnya, sebelum berkunjung ke Jl. Jababeka XIV Blok J-Kawasan Industri Jababeka-Cikarang, silakan lihat-lihat dulu suasana dan menunya lewat gambar-gambar di bawah ini…

Ayam Kuning + Kremesan

Ayam Kuning + Kremesan

Tepat di Jl. Jababeka XIV Blok J

Tepat di Jl. Jababeka XIV Blok J

Lebih Lapang, Lebih Nyaman

Lebih Lapang, Lebih Nyaman


Maaf, Sementara SiGaresto Tutup

April 9, 2009

Para pelanggan Sigaresto, kami atas nama management “Resto-Cafe SiGaresto” mohon maaf yang sebesar-besarnya karena tidak bisa melayani pra pelanggan sekalian pada hari Senin, 6 April 2009 sampai Ju’at, 10 April 2009. Dengan berat hati pada hari Senin kami tidak bisa memenuhi pesanan lunch box dari salah satu perusahaan di Jababeka untuk makan siang. Hari Selasa ada konsumen kami yang mungkin kecewa saat datang ke Jl. Jababeka XIV mendapati SiGaresto menutup rolling door yang menandakan tidak melayani pelanggan pada saat itu.

Hal ini kami lakukan karena saat itu kami sedang berduka, orang tua salah satu karyawan kami yang sekaligus paman dari karyawan yang lainnya sedang dalam keadaan sakit berat. Demi rasa kemanusiaan, kami memutuskan untuk meminta kedua karyawan kami pulang untuk sementara waktu sampai sehari setelah diselenggarakannya Pemilu Legislatif 2009. Semoga para pelanggan tetap bersedia datang kembali ke SiGaresto untuk menikmati menu-menu special kami.

Sabtu, 11 April 2009 SiGaresto siap melayani pelanggan semua. Pesanan dari PT. Banshu Indonesia sebanyak kurang lebih 30 pax untuk hari itu insya Allah bisa kami penuhi. Pelanggan yang berencana datang juga sudah bisa kami layani dengan baik.

Bagaimanapun juga, dukungan dari seluruh pelanggan kepada SiGaresto untuk terus memberikan yang terbaik sangat diperlukan. Tanpa para pelanggan sekalian, SiGaresto tak ada artinya bagi kami sebagai pengelola. Karena itu, kiranya maaf terbersit dari sudut hati paling dalam untuk SiGaresto, karena tidak dapat melayani pelanggan selama 5 hari yang lalu.


Pergantian Cook SiGaresto

March 17, 2009

Para pelanggan SiGaresto yang terhormat, jika Anda berkunjung ke restoran kami mulai hari Sabtu, 14 Maret 2009 yang lalu, mungkin Anda bertanya-tanya “Kok yang ngurus cuma sendirian sekarang?” Ya, untuk sementara, dari Sabtu sampai Senin pelayanan SiGaresto hanya mengandalkan 1 orang saja. Hal ini karena kami melakukan regenerasi karyawan.

Satu orang karyawan dengan berat hati meninggalkan para pelanggan SiGaresto karena harus menemui keluarga-nya di Panumbangan-Ciamis untuk waktu yang tidak bisa dipastikan berapa lama. Karena itu, kami memutuskan untuk menggantinya dengan orang baru. Jika tim awal kami adalah “Yana dan Edi”, maka tim yang ada saat ini adalah “Edi dan Ujang”. Jika Anda lalu berujar “Sunda banget namanya Ujang.” Ya, memang kami mengundang saudara kami yang lain dari kampung di Panumbangan-Ciamis, tatar galuh yang pasti salah satu bagian dari tanah pasundan.

Baru sampai seperti itu kepedulian kami terhadap saudara-saudara kami di kampung, “Hanya mampu mengajak mereka Sukses berbisnis”. Sehingga suatu saat mereka bisa membuka usaha sendiri, apapun jenis usahanya. Barangkali kalau Entrepreneur University adalah sekolah bagi professional yang mempunyai penghasilan bulanan tinggi supaya tergugah untuk memulai bisnis sendiri. Nah, SiGaresto adalah sekolah bagi mereka saudara-saudara kami yang ingin terjun langsung sebagai pengelola usaha. Sengaja kami tanamkan bahwa ini adalah bisnis mereka, kelangsungan bisnis akan sangat tergantung pada kegesitan mereka melayani konsumen, menjual dll.

Inilah yang baru dapat kami perbuat, semoga mendapat ridho Alloh SWT. Amiiin.


Layanan Terbaik Bagi SiGaresto-Mania

March 12, 2009

Umur SiGaresto memang baru menginjak bulan ke-empat, baru sedikit lewat dari umur jagung yang katanya 100 hari itu. Tapi kami bangga, karena dalam usia yang masih balilan (bawah lima bulan heu..heu..heu…) SiGaresto sudah diterima oleh konsumen setianya. Tercatat rombongan dari Trimitra, perusahaan tetangga sebelah sering berkumpul di SIGaresto saat makan siang atau makan malam. Gerombolan lainnya datang dari Showa, perusahaan rekanan Astra Honda Motor, karyawan dari perusahaan yang bertanggung jawab memproduksi shock absorber dan komponen lainnya ini sering ditemui kongkow di SiGaresto. Karyawan Banshu adalah yang paling fanatik dengan Sop Iga yang super nikmat-nya, dan tentunya seluruh pelanggan lainnya yang tidak mungkin disebutkan berasal dari perusahaan mana satu persatu disini. Memang SiGaresto bukan cuma enak buat makan, tapi juga buat nongkrong, ngopi atau nge-date (hanya berlaku bagi yang punya pasangan ya…).

Jum’at sore kami kedatangan konsumen setia dari perusahaan “abc” (ga tau, soalnya setiap rombongan itu ke SIGaresto, mereka ga pakai seragam) yang katanya pesan lunch box sebanyak 38 pax untuk hari Minggu, 8 Maret 2009. “Diambil jam setengah tujuh (06.30 pagi) ya mas?” ujar Mba Hera sang koordinator yang memesan lunch box tersebut.

Memang ini bukan kali pertama kami mendapatkan order, namun ini adalah yang terbesar sejak kami beroperasi pertengahan November lalu. Rasa syukurpun kami panjatkan, sekaligus kekhawatiran. Khawatir jika kami mengecewakan pelanggan kami. Karena itu dari mulai hari Sabtu, 7 Maret 2009 kami bekerja keras mempersiapkan semuanya dengan baik. Mulai pemilihan bahan baku, proses pencucian, pemasakan, persiapan lunch box sampai pada akhirnya tepat pukul 6.30 Minggu pagi tanggal 8 Maret, mba Hera bersama teman-temannya telah bergerombol di depan SiGaresto.

Alhamdulillah kami menyelesaikan pesanan ini tepat waktu, dan itulah yang selalu kami janjikan dan kami lakukan kepada konsumen kami. Bagi SiGaresto, kepuasan pelanggan adalah segalanya.


SiOmay di SiGaresto Turun Harga

March 12, 2009

Siomay bukan merupakan makanan pokok di Indonesia, apalagi di kawasan industri yang potensi konsumennya banyak melakukan aktifitas fisik. Tak heran niatan mengusung siomay sebagai menu utama di SiGaresto akhirnya luntur juga karena pasar kurang mendukung. Perkembangan penjualan juga belum terlalu menggembirakan. Dari beberapa interview dengan konsumen, mereka berpendapat bahwa “SiOmay di SiGaresto memang enak, tapi muahal” katanya.

Enak memang tak bisa disangkal lagi, karena di SiGaresto kami menggunakan ikan tenggiri fresh sebagai bahan baku membuat adonan siomay. Dibilang mahal sebenarnya tidak juga, cukup reasonable lah harga segitu dengan kualitas dan kuantitas. Namun, demi memuaskan pelanggan, per Februari 2009 yang lalu, SiGaresto menurunkan harga siomay dari Rp. 8.000,- menjadi Rp. 6.000,-

Hasilnya….tidak terlalu berpengaruh, mungkin karena potensi pasar di sekitar SiGaresto lebih memerlukan makanan pokok yang lebih mengenyangkan. Tapi bagi penikmat setia SiOmay original dari SiGaresto, kami tidak akan menaikkan lagi harganya. Tetap bertahan di Rp. 6.000,- aja, walau minim margin. Demi Anda para konsumen SiGaresto…

SiOmay-SiGaresto Turun Harga

SiOmay-SiGaresto Turun Harga


Program Promo Januari 2009

March 12, 2009

Memasuki tahun 2009, tahun yang kata orang sangat mengkhawatirkan, tapi justru menurut kami penuh peluang, SiGaresto meluncurkan beberapa paket menu baru antara lain : Kwetiau Goreng dan Ayam Pedas Goreng/Bakar. Kenapa kami meluncurkan kedua menu baru tersebut? Semata karena kami ingin merangkul seluruh potensi pasar yang ada di Jababeka tercinta ini. Ya, kami patok harga Kwetiau goreng di Rp. 6.000,- saja per porsi, sedangkan untuk paket ayam pedas diset pada harga Rp. 8.000,- sudah termasuk nasi, sambal dan sayuran.

Bukan bermaksud menyaingi kwetiau tetangga sebelah atau warung pecel lele di seberang sana. Tapi kami ingin memberikan pilihan yang lebih baik bagi konsumen. Dan kami tetap pastikan bahwa kualitas adalah perhatian utama kami dalam mendeliver produk kepada konsumen kami.

Program komunikasi yang dijalankan sepanjang Januari sampai dengan Maret 2009 untuk meningkatkan penjualan dilakukan melalui penyebaran leflet daftar harga yang didesign untuk mengkomunikasikan tiga keunggulan yang SiGaresto miliki, antara lain : Enak Itu Ga Mesti Mahal, Nuansa Cafe-Ga Bikin Bokek dan Kesehatan Anda-Perhatian Kami.

Enak Itu Ga Mesti Mahal

Enak Itu Ga Mesti Mahal

Nuansa Cafe, Ga Bikin Bokek

Nuansa Cafe, Ga Bikin Bokek

Kesehatan Anda, Perhatian Kami

Kesehatan Anda, Perhatian Kami

Sementara untuk meningkatkan repeat order, kami memberikan voucher kepada konsumen untuk setiap kali pembelian, dimana jika konsumen berhasil mengumpulkan 10 voucher, maka kesepuluh voucher tersebut bisa ditukarkan dengan makan gratis. Dengan program ini, kami bersyukur karena sudah mulai terlihat beberapa konsumen yang datang kembali menukarkan sepuluh voucher untuk makan gratis, dan ini artinya orang tersebut telah berkunjung ke SiGaresto paling tidak sebelas kali.

Voucher SiGaresto

Voucher SiGaresto

Pada akhirnya, ini merupakan salah satu bentuk usaha kami untuk mempertahankan operasional SiGaresto kebanggaan kami. Tapi yang menentukan adalah konsumen itu sendiri dan ridho dari Alloh SWT. Semoga usaha dan do’a ini dikabulkan oleh Alloh SWT, Amiiin.


Soto Betawi “Bang Thamrin”

January 14, 2009

Kali ini saya akan mengulas sebuah resto cafe di Gedung Sarinah Jl. M.H. Thamrin di Jakarta. Dari pintu masuk pilih eskalator turun menuju ke basement, persis di depan Hero Supermarket terdapat area makan yang terdiri dari beberapa ruang semi resto dan area makan semacam food court yang dinamakan Cafe de Sarinah. Ada berbagai pilihan makanan disana, namun yang menarik buat saya adalah Soto Betawi Bang Thamrin yang berada di sisi sebelah kanan. Cuaca yang mendung dan dingin membuat saya menjatuhkan pilihan untuk makan siang disana, pasti bikin hangat dan seger, apa lagi jika sambalnya ekstra pedas. Bayangan itu yang mampir di benak sebelum memutuskan untuk masuk area semi resto-nya.

Masuk ke dalam area resto, rupanya suhu ruangan lebih hangat dibandingkan dengan area food court-nya, mungkin ada gangguan dengan sistem pendingin ruangan atau mungkin karena efek panasnya kompor dari dapur, karena antara dapur dan dining room hanya dibatasi oleh juntaian bambu-bambu kecil yang dipasang jarang. Untuk memberikan kesan dapur terbuka, fikirku.

Saya pesan soto daging paru dan juice jambu biji merah, sedangkan teman saya memesan soto kaki dan es teh manis. Sambil menunggu, naluri saya setiap kali masuk restoran timbul : ingin mengetahui kelebihan-kelebihan dari konsep restoran, design, service dan taste makanannya. Sementara makanan sedang disiapkan oleh karyawan, saya mulai mengamati meja, kursi, dinding, karyawan, buku menu, tata cahaya  dan peralatan yang digunakan.

Dekorasi cukup sederhana, ornamen penghias dinding hanya sampai setengah badan, selebihnya polos, tanpa foto frame atau gambar-gambar lainnya. Yang cukup dominan adalah permainan kesan kayu pada furnitur. Meja dan kursi bertekstur kayu halus diplitur mengkilap. Terdiri dari meja dan kursi panjang, meja untuk dua orang, dan yang menarik perhatian adalah penggunaan kursi (mungkin jati) besar khas betawi di salah satu pojo ruangan, menonjolkan Betawi pada interiornya. Tidak hanya itu, pencahayaan menggunakan beberapa lampu (mirip petromak) khas betawi yang sering saya lihat di pekarangan rumah Si Doel Anak Sekolahan, unik, tidak terlalu terang dan memperkuat kesan resto cafe.

Buku menu yang digunakan adalah konsep hard cover dengan gambar dan daftar menu pada salah satu sisinya. Selain kemungkinan karena menunya yang tidak terlalu banyak, konsep ini juga mempermudah customer untuk memilih makanan tanpa harus membolak-balik atau membuka halaman demi halaman untuk mencari makanan yang sesuai dengan selera. Karyawan-pun berpenampilan tidak terlalu istimewa, hanya pakaian a’la betawi yang jarang saya lihat digunakan sebagai ciri khas betawi. Karena yang sering saya amati, khas betawi itu adalah kaos oblong putih dan celana batik.

Soto Betawi Bang Thamrin

Soto Betawi Bang Thamrin

Akhirnya pesanan kami datang. Sempat kaget dengan konsep penyajian soto di Soto Betawi Bang Thamrin ini, karena saya baru pertama kali ini melihat soto dihidangkan menggunakan mangkuk (lebih tepatnya alat) dengan pemanas di bawahnya. Konsep serupa namun diterapkan pada masakan lain pernah saya temui pada penyajian tumis kangkung yang juga dipanaskan secara langsung di piring penghidangnya. Pemanas di bawahnya menggunakan minyak goreng dengan sumbu yang biasa digunakan untuk penerangan meja pada cafe-cafe. Dengan pemanas ini, konsumen dijamin akan tetap menikmati soto dalam keadaan panas, bahkan akan menjadi lebih panas semakin lama dibiarkan tidak sisantap.

Icip kuah, memang wajar menurut saya mereka menetapkan harga Rp. 21.500,- untuk setiap porsi. Semua bumbunya terasa pas, hanya karena saya senang pedas, maka saya tambahkan dua sendok sambal dan kira-kira tiga sendok kecap manis. Setelah diaduk, rasanya makin mantab, pas banget dengan yang saya harapkan. Rasa soto-nya mirip dengan Soto Bening & Soto Santan yang berada di Jl. Pengadilan Bogor, hanya yang ini lebih mantab karena santannya lebih kental.

Porsi nasi dan sotonya pas, tidak membuat kekenyangan, tidak juga kurang untuk ukuran saya. Hanya yang disayangkan adalah nasi-nya agak keras, sehingga sedikit mengurangi kenikmatan soto-nya. Banyak restoran yang mempunyai rasa masakan yang mantab, namun ada beberapa diantaranya yang kurang memperhatikan kualitas nasi. Padahal menurut saya, kualitas nasi adalah faktor utama. Bahkan Ibu Fatmawati, founder Ayam Goreng Fatmawati, selalu mengingatkan karyawannya akan pentingnya menjaga kualitas makanan, terutama nasi.


Lokasi, Lokasi, Lokasi

December 10, 2008

Lokasi

Orang bilang ada 3 faktor utama penentu keberhasilan dari usaha rumah makan, yaitu Lokasi, lokasi dan lokasi. Kenapa begitu pentinganya sebuah lokasi menentukan tingkat keberhasilan suatu usaha? Karena memang disanalah (lokasi) terdapat calon konsumen, banyak atau sedikitnya potensi pasar ditentukan oleh lokasi tersebut. Katakanlah kita hanya mampu menarik 5 persen dari crowd/traffic/potensi pasar yang ada di sekitar lokasi. Namun, hasilnya akan sangat besar jika ternyata lokasi tersebut menyediakan crowd/traffic/potensi pasar sebesar 100.000 per hari. Lima persen yang hanya seper dua puluh dari total pasar sebanyak 100.000 adalah 5.000, jumlah yang sangat menggiurkan bukan?

Tapi coba kita kalkulasi keberhasilan usaha restoran dengan optimisme sebesar 30 persen kita bisa meraih pasar, namun nilai total crowd/traffic/potensi pasar 1.000. Ya….kita hanya akan mendapatkan angka 700 saja, jauh lebih kecil dibandingkan dengan lima persen dari 100.000.

Bukan hanya itu, jika pada awal pembukaan kita hanya memiliki kemampuan meraih 5 persen crowd/traffic/potensi pasar, kita dapat terus meningkatkanya dengan berbagai promosi. Pada crowd/traffic/potensi pasar yang besar, efek dari sebuah promosi akan berhasil lebih baik dibandingkan promosi gencar pada pasar yang terbatas/kecil.

Yang patut diingat adalah legalitas lokasi bisnis. Ruang restoran yang nyaman, bersih, besar tidak akan memberikan kenyamanan lebih bagi pemilik restoran jika ternyata lokasi itu berada di tanah negara atau sengketa yang suatu saat akan kena gusur. Bukan berarti berdagang di kaki lima tidak aman loh… Ada beberapa lokasi yang dijadikan sentra wisata kuliner, sentra oleh-oleh atau sentra apapun yang didasari oleh kebijakan pemerintah setempat dalam pengalokasian wilayah tersebut. Jadi bagi yang elum memiliki modal besar, bisnis kaki lima resmi ini bisa mulai menjadi langkah pertama.

Serta masih banyak keuntungan lainnya jika kita memilih lokasi yang benar dalam berbisnis.

SiGaresto :
Menu A’la Resto, Ga Bikin Kantong KO
Menu Restoran, Harga Emperan